Sabtu, 03 Desember 2011

Manajemen Posisi Bedah


Rangkuman Tentang Manajemen Posisi Bedah

Dosen Arif Muttaqin S.Kep,Ns (jum’at, 2 Des 2011)

Manajemen Posisi Bedah
o  Pemberian posisi (positioning) pasien adalah bagian integral dari keperawatan perioperatif. Selain asepsis, pemberian posisi pasien berada pada ranking yang tinggi dalam daftar prioritas asuhan keperawatan pasien.
o  AORN Standards and Recommended Practices menetapkan pemberian posisi pasien sebagai aktivitas keperawatan intraoperatif dalam praktik keperawatan perioperatif.
Tujuan dan kriteria hasil
o  Manajemen pemberian posisi bedah bertujuan untuk
n  menghasilkan area pembedahan yang optimal,
n  meningkatkan keamanan
n  menurunkan risiko cedera
n  memudahkan akses dalam pemberian cairan intravena, obat, dan bahan anestesi.
Pencegahan cedera
o  Fx2 resiko cedera pembedahan memberikan pertimbangan yang perlu perawat perioperatif perhatikan sebelum melakukan pemberian posisi bedah
Pemberian posisi bedah
o  Pemberian posisi bedah yang ideal dapat didukung secara optimal dengan meja bedah dan alat bantu pemberian posisi yang sesuai pada setiap kamar dengan jenis pembedahan yang berbeda.
o  Semakin lengkap kemampuan kondisi meja bedah dan alat bantu pemberian posisi bedah akan memudahkan perawat perioperatif dalam memanajemen posisi bedah.
Posisi Bedah
o  ada lima posisi dasar:
1.     telentang, 
2.    duduk, 
3.    litotomi, 
4.    telungkup
5.    lateral.
o  Pada pelaksanaannya pada masing-masing posisi memiliki banyak modifikasi dan variasi

MANAJEMEN HEMOSTASIS
n  Sejarah dalam upaya menghentikan perdarahan atau hemostasis sudah ada sejak beribu tahun yang lalu.
o  Mekanisme pembekuan.
n  secara fisiologis tubuh manusia mempunyai mekanisme dalam melakukan pembekuan darah dengan tujuan mencegah atau menghentikan pengeluaran darah dari ruang intravaskular 
o  Gangguan hemostasis
o  Pengkajian Keperawatan
o  Metode hemostasis
n  Pencegahan perdarahan
Pencegahan perdarahan
o  Pengaturan posisi fisiologis.
o  Pemasangan stocking antiemboli.
o  Terapi Farmakologik.
o  Turniket pada bagian proksimal.
Intervensi perdarahan
o  Pergantian darah dan cairan.
o  Penekanan setempat.
o  Ligasi.
o  Diatermi.
o  Metode hipotensi.
o  Bedah listrik



Tidak ada komentar:

Posting Komentar