Amita Rianti Ibrahim
kesempurnaan kesehatan yang ada di dunia ku
Selasa, 09 April 2013
Sabtu, 17 Maret 2012
Kamis, 15 Desember 2011
NUTRISI
Resuman Tentang Nutrisi with dosen
Kamilah F Mustika, S.Kep.Ns (Keperawatan Anak)
Hari Selasa, 6 Desember 2011, Jam 09.40
WITA
GIZI
Zat yang diperoleh dari bahan makanan
dan digunakan oleh tubuh untuk mendapatkan energi.
ZAT GIZI ESSENSIAL
Zat gizi yang diperlukan oleh tubuh,
tetapi tubuh tidak bias membuat dan harus didapat dari bahan makanan.
Komponen Zat Gizi dan Fungsinya
o
Karbohidrat
Energy dan panas
o
Protein
Memperbaiki & membangun sel, energy panas
o
Lemak
Energi dan panas
o
Vitamin
Mengatur fungsi tubuh
o
Mineral
Mengatur fungsi tubuh
o
Air
Mengatur fungsi tubuh
Komposisi
Tubuh
o
60 % : Air
o
20 % : Lemak
o
20 % : Karbohidrat,
Protein, Vitamin, Mineral.
ENERGI/KALORI
Karbohidrat, Protein, Lemak -> Energi
1 gr Karbohidrat : 4 Kkal
1 gr Protein : 4 Kkal
1 gr Lemak : 9 Kkal
1 KILO
KALORI
Jumlah panas yg diperlukan untuk
menaikkan suhu 1 Kg Air sebanyak 1 derajat C (dari 15 derajat C menjadi 16
derajat C)
1 Kkal : 4,186 Kg
Contoh Soal :
1 potong roti dgn 1 sdm selai strawberry
dan keju mengandung 19 gr karbohidrat, 6 gr protein dan 6 gr lemak.
Hitunglah :
a.
Energi yang dihasilkan,
b.
Proporsinya masing-masing,
Jawab :
Energi yang dihasilkan :
19 x 4 Kkal = 76
6 x 4 Kkal = 24
6 x 9 Kkal = 54
154 kal
Proporsinya masing-masing :
Karbohidrat : 76 x 100 % = 49,4 % (49-50 %)
154
Protein :
24 x 100 % = 15,6 % (15-16 %)
154
Lemak :
54 x 100 % = 35,1 % (35-36 %)
154
CESTODA (Cacing pita)
Resuman Tentang cestoda with dr. Mutiara
Hari senin, 12 Desember 2011, Jam 13.00 WITA
Pendahuluan
o
Cestoda (cacing pita) dalam
siklus hidupnya ada yang memerlukan air untuk menetaskan telurnya ada yang
tidak (cukup dengan tanah)
o
Yang memerlukan air contohnys
Diphyllobothrium latum sedangkan yang lainnya tidak memerlukan air
o
Ukuran cacing dewasanya
bervariasi dari yang panjangnya 40 mm (mis Hymenolepis nana) sampai yang
panjangnya 10-12 meter (mis Taenia saginata)
o
Cestoda adalah cacing
hermafrodit
o
Cacing ini terdiri atas
scolex (kepala) yang berfungsi sebagai alat untuk melekatkan diri pada dinding
intestinum
o
Di belakang scolex terdapat
leher, merupakan bagian yang tidak bersegmen
o
Di belakang leher tumbuh
proglotid, yang semakin lama semakin banyak yang menyebabkan cacing menjadi
semakin panjang & bersegmen-segmen
o
Setiap proglotid dilengkapi
dengan alat reproduksi
o
Cestoda berbeda dengan
nematoda dan trematoda, tidak mempunyai usus
o
Makanan masuk ke dalam
tubuh cacing karena diserap oleh
permukaan sel cacing
Diphyllobotrium latum
o
Bersifat hermafrodit
o
Cacing dewasa panjangnya
dapat mencapai 10 meter
o
Menempel pada dinding
intestinum dengan scolex, jumlah proglotid bisa mencapai 3000 atau lebih
o
Satu cacing bisa
mengeluarkan 1 juta telur tiap harinya
Siklus hidup
o
Telur Diphyllobotrium
latum harus jatuh ke dalam air agar bisa menetas menjadi coracidium
o
Coracidium (larva) ini
harus dimakan oleh cyclops atau diaptomus untuk bisa melanjutkan siklus
hidupnya
o
Di dalam tubuh cyclops
larva akan tumbuh menjadi larva procercoid
o
Bila cyclops yang
mengandung larva procercoid dimakan oleh ikan tertentu, maka larva cacing akan
berkembang menjadi plerocercoid
o
Plerocercoid ini akan
berada di dalam daging ikan
o
Bila daging ikan yang
mengndung plerocercoid ini dimakan manusia, maka akan terjadi penularan
o
Di dalam intestinum
manusia, plerocercoid akan berkembang menjadi cacing dewasa
Gejala Penyakit
o
Biasany asimptomatis
o
Bisa berupa sakit perut,
berat badan menurun dan anemia
Bahan pemeriksaan laboratorium
Sampel berupa feces untuk pemeriksaan adanya telur cacing
Pencegahan
Memasak ikan
hingga matang sebelum dikonsumsi
o
Hospes definiftif : manusia
o
Hospes reservoar : beruang, anjing, kucing
o
Hospes perantara : I. Cyclops & Diaptomus
II.
Ikan air tawar
o
Penyakit :
diphyllobothriasis
o
Cara infeksi : makan daging ikan yg
mengandung plerocercoid yang dimasak kurang matang
Taenia Solium
•
Bersifat hermafrodit
•
Cacing dewasa bisa mencapai
2-7 meter
•
Cacing dewasanya menempel
pada dinding intestinum dengan scolexnya, sedangkan cysticerusnya terdapat di
jaringan otot atau jaringan subkutan
Lingkaran hidup
•
Telur ke luar dari
proglotid gravida kemudian ke luar dari tubuh manusia bersama feces
•
Telur yang jatuh di tanah
bila termakan oleh manusia atau babi sampai ke intestinum, akan menetas -> menembus dinding intestinum -> masuk
ke dalam aliran lympha
atau
aliran darah -> beredar ke seluruh tubuh
•
Sebagian besar akan masuk
ke dalam otot atau ke dalam jaringan subkutan
•
Dalam waktu 60-70 hari akan
berkembang -> cysticercus yang menetap di dalam jaringan otot atau jaringan
subkutan
•
Bila manusia makan daging
yg mengandung cysticercus, maka cysticercus ini di dalam intestinum akan
menetas menjadi larva dan dalam waktu 5-12 minggu tumbuh menjadi cacing dewasa
yang menetap dalam intestinum
•
Infeksi pada manusia
umumnya terjadi melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi telur
cacingnya
•
Telur cacing dapat berasal
berasal dari penderita yang mengandung cacing dewasanya ataupun karena
autoinfeksi dari penderita sendiri (feces – tangan -mulut)
•
Hewan lain seperti hewan
ternak dan anjing dapat mengandung cysticercus di dalam dagingnya karena
terinfeksi oleh telur Taenia solium
Gejala penyakit
•
Cacing dewasa yang berada
dalam intestinum jarang menimbulkan gejala
•
Gejala yang dapat timbul
adalah nyeri epigastrium, nafsu makan meningkat, berat badan menurun dan badan
terasa lemah
•
Gejala yang disebabakan
adanya cysticercus di dalam jaringan tubuh bervariasi, tergantung pada organ
yang terkena dan banyaknya cysticercus
•
Bila jumlahnya sedikit dan
hanya tersebar di jaringan subkutan, biasanya asimptomatis atau hanya berupa
benjolan kecil-kecil di bawah kulit
•
Bila cysticercus berada di
jaringan otak, sumsum tulang belakang, mata atau otot jantung akibatnya akan
menjadi serius bahkan bisa mematikan
Bahan Pemeriksaan Lab
•
Sampel berupa feces
penderita untuk mencari proglotid dan telur cacingnya
Pencegahan
•
Pencegahan dilakukan dengan
memasak daging sampai matang sebelum dikonsumsi
•
Perbaikan cara pembuangan
kotoran
•
Peningkatan hygiene pribadi
•
Menjaga kebersihan makanan
& minuman
•
Mengobati semua penderita
untuk menghilangkan sumber penularan
Taenia saginata
•
Taenia saginata bersifat
hermafrodit
•
Cacing dewsa panjangnya 5 –
10 meter
•
Hidup di dalam intestinum
Siklus hidup
•
Telur cacing yang keluar
bersama feces penderita bila jatuh di tanah & termakan oleh sapi atau
kerbau, di dalam intestinum sapi akan menetas menjadi larva
•
Larva akan menembus dinding
usus -> masuk ke dalam aliran darah -> menyebar ke seluruh tubuh sapi
•
Bila sampai ke jaringan
otot, akan menetap & berkembang menjadi cysticercus
•
Manusia yang bersifat
sebagai host definitif akan tertulari Taenia saginata bila memakan daging sapi
yang mengandung cysticercus yang dimasak kurang matang
•
Di dalam intestinum
cysticercus akan menetas &
berkembang menjadi cacing dewasa
•
Dalam waktu 12 minggu
cacing dewasa sudah dapat menghasilkan telur
Gejala penyakit
•
Biasanya asimptomatis
•
Pada infeksi yang berat
dapat timbul gejala nyeri epigastrium, nafsu makan bertambah, berat badan
menurun, badan terasa lemah, kadang disertai vertigo, mual, muntah dan diare
Bahan Pemeriksaan Lab
•
Sampel berupa feces
penderita untuk mencari proglotid dan telur cacingnya
Pencegahan
•
Pencegahan dilakukan dengan
memasak daging sampai matang sebelum dikonsumsi
•
Hanya hewan yang sehat saja
yang boleh dipotong dan dagingnya boleh diperjualbelikan
Elektrokardiografi (EKG)
Resuman Tentang Elektrokardiografi
(EKG) with Dosen SOLIKIN (KMB II)
Hari Selasa, 13 Desember 2011,
Jam 08.00 Wita
Pengertian
Elektrokardiografi adalah ilmu yang mempelajari aktifitas
listrik jantung.
Elektrokardiogram (EKG) adalah suatu grafik yang menggambarkan
rekaman listrik jantung.
Aktifitas listrik jantung dicatat dan direkam melalui elektroda
– elektroda yang dipasang pada permukaan tubuh.
Ingat !!!
Hasil
EKG normal belum tentu jantungnya normal.
Sistem konduksi jantung (1)
Nodus SA (SA nodes).
-
Terletak pada pertemuan
vena kava superior dengan atrium kanan.
-
Sel-nya dengan teratur
mengeluarkan impuls pada kecepatan 60-100 x/menit.
Nodus AV (AV nodes).
-
Terletak diatas sinus
karotikus pada dinding posterior atrium kanan.
-
Sel-nya mengeluarkan impuls
lebih rendah yaitu 40-60 x/menit.
Sistem konduksi jantung (2)
Berkas His.
-
Terletak disepanjang septum
ventrikel.
-
Terdiri dari Cabang berkas
His kiri (LBB) dan Cabang berkas His kanan (RBB).
Serabut Purkinje.
-
Terletak di miokard
ventrikel.
-
Mampu mengeluarkan impuls
dengan frekuensi 20-40 x/menit.
Ion yang berperan dalam sistem
konduksi jantung
Kalium (K+).
Natrium (Na+).
Kalsium (Ca2+).
Klorida (Cl-).
Fase2 Potensial Aksi
(a)
Fase 0.
-
Disebut fase depolarisasi
cepat.
-
Peristiwa masuknya ion
natrium yang cepat ke dalam sel.
-
Muatan di dalam sel menjadi
lebih positif.
Fase 1.
-
Disebut fase repolarisasi
lambat.
-
Peristiwa masuknya ion
klorida ke dalam sel.
Fase 2.
-
Disebut periode plateu.
-
Peristiwa masuknya ion
kalsium.
Fase2 Potensial Aksi
(b)
Fase 3.
-
Disebut fase repolarisasi
cepat.
-
Peristiwa keluarnya ion
kalium dari dalam ke luar sel.
Fase 4.
-
Disebut fase istirahat.
-
Bagian dalam sel bermuatan
negatif, diluar sel bermuatan positif.
Sandapan (lead) EKG
Sandapan Bipolar.
Sandapan unipolar.
Sandapan (lead) Bipolar (a)
Sandapan (lead) I
-
Merekam perbedaan potensi
listrik antara ekstremitas kiri atas dengan kanan atas.
-
Hasilnya : Ekstremitas kiri
atas lebih positif dari kanan atas.
Sandapan (lead) II
-
Merekam perbedaan potensi
listrik antara ekstremitas kanan atas dengan ekstremitas kiri bawah.
-
Hasilnya : Ekstremitas kiri
bawah lebih positif dari kanan atas.
Sandapan (lead) III
-
Merekam perbedaan potensi
listrik antara ekstremitas kiri atas dengan ekstremitas kiri bawah.
-
Hasilnya : Ekstremitas kiri
bawah lebih positif dari kiri atas.
Sandapan (lead) Unipolar :
Ekstremitas.
Sandapan (lead) aVR.
-
Merekam potensi listrik
pada tangan kanan (RA).
-
Tangan kanan bermuatan (+).
-
Tangan kiri dan kaki kiri
membentuk elektroda indiferen.
Sandapan (lead) aVL.
-
Merekam potensi listrik
pada tangan kiri (LA).
-
Tangan kiri bermuatan (+).
-
Tangan kanan dan kaki kiri
membentuk elektroda indiferen.
Sandapan (lead) aVF.
-
Merekam potensi listrik
pada kaki kiri (F).
-
Kaki kiri bermuatan (+).
-
Tangan kanan dan tangan
kiri membentuk elektroda indiferen.
Sandapan (lead) Unipolar :Prekordial
(a)
Sandapan (lead) V1.
-
Ruang interkosta IV garis
sternal kanan.
-
Untuk menggambarkan septal
jantung.
Sandapan (lead) V2.
-
Ruang interkosta IV garis
sternal kiri.
-
Untuk menggambarkan septal
jantung.
Sandapan (lead) V3.
-
Pertengahan antara V2
dan V4.
-
Untuk menggambarkan
anterior jantung.
Sandapan (lead) Unipolar :Prekordial
(b)
Sandapan (lead) V4.
-
Ruang interkosta IV MCLS.
-
Untuk menggambarkan
anterior jantung.
Sandapan (lead) V5.
-
Sejajar dengan V4
pada garis aksila anterior kiri.
-
Untuk menggambarkan lateral
jantung.
Sandapan (lead) V6.
-
Sejajar V5 pada garis midaksilaris kiri.
-
Untuk menggambarkan lateral
jantung.
EKG: rekaman aktivitas listrik jantung pada permukaan tubuh
Kertas EKG
Kertas grafik yang terdiri dari bidang horizontal (mendatar) dan
vertikal (keatas), yang berjarak 1 mm (satu kotak kecil).
Garis horizontal menggambarkan waktu, dimana 1 mm = 0.04 detik,
sedangkan 5 mm = 0.2 detik.
Garis vertikal menggambarkan voltase, dimana 1 mm = 0.1 mV,
sedangkan 10 mm = 1 mV.
Pada perekaman normal sehari-hari, kecepatan kertas dibuat 25
mm/detik, kalibrasi pada 1 mV. Bila dirubah harus dicatat pada setiap sandapan
(lead).
Kurva EKG
Menggambarkan proses listrik
pada atrium dan ventrikel.
Proses listrik tersebut antara lain :
- Depolarisasi atrium.
- Repolarisasi atrium.
- Depolarisasi ventrikel.
- Repolarisasi ventrikel.
Terdiri dari gelombang : P, Q, R, S, T, dan kadang-kadang U.
Gelombang “P”
Langganan:
Postingan (Atom)