Rangkuman Tentang Askep pada Klien Dengan Gangguan Hubungan
Sosial
(from Dosen Dwi Midji Hastanti)
1. Pendahuluan
Pemutusan proses hubungan terkait erat
dengan ketidakpuasan individu terhadap proses hubungan yang disebabkan oleh
kurangnya peran serta, respon lingkungan yang negatif. Kondisi ini dapat
mengembangkan rasa tidak percaya diri dan keinginan untuk menghindari dari
orang lain (tidak percaya pada orang lain).
2. Perkembangan
Hubungan Sosial
a. Bayi.
Kegagalan pemenuhan kebutuhan bayi melalui
ketergantungan pada orang lain akan mengakibatkan rasa tidak percaya pada
diri sendiri dan orang lain serta menarik diri.
b. Prasekolah
Kegagalan anak dalam berhubungan dengan
lingkungan disertai respon keluarga yang negatif akan mengakibatkan anak
menjadi tidak mampu mengontrol diri dari lingkungan, kurang percaya diri,
pesimis, takur perilakunya salah.
c. Anak Sekolah
Kegagalan dalam membina hubungan dengan
teman di sekolah, kurangnya dukungan guru dan pembatasan serta dukungan yang
tidak konsisten dari orang tua mengakibatkan anak frustasi terhadap
kemampuannya, putus asa, merasa tidak mampu dan menarik diri dari lingkungan.
d. Remaja
Kegagalan membina hubungan dengan teman dan
kurangnya dukungan orang tua akan mengakibatkan keraguan akan identitas,
ketidakmampuan mengidentifikaasi karir dan rasa percaya diri kurang.
e. Dewasa Muda
Kegagalan individu dalam melanjutkan
sekolah, pekerjaan, perkawinan akan mengakibatkan individu menghindari
hubungan intim, menjauhi orang lain, putus asa akan karir.
f. Dewasa Tengah
Kegagalan pisah tempat tinggal dengan orang
tua, membina hubungan yang baru dan mendapatkan dukungan dari orang dewasa lain
akan mengakibatkan perhatian hanya tertuju pada diri sendiri, produktifitas
dan kreatifitas berkurang, perhatian pada orang lain berkurang.
g. Dewasa Lanjut
Kegagalan-kegagalan
yang terjadi sepanjang daur kehidupan dapat mengakibatkan perilaku menarik
diri.
3. Faktor Predisposisi
a. Perkembangan
b. Biologik
c. Sosiokultural
4. Factor Prespitasi
a. Sosiokultural
b. Psikologik
5. Tanda dan Gejala
a. Apatis, ekspresi
sedih, afek tumpul
b. Menghindar dari orang
lain (menyendiri).
c. Komunikasi kurang.
d. Tidak ada kontak mata.
e. Berdiam diri di
kamar/tempat terpisah.
f. Menolak berhubungan
dengan orang lain.
g. Tidak melakukan
kegiatan sehari-hari.
h. Posisi janin pada saat
tidur.
6. Masalah Keperawatan
a. Kerusakan interaksi
sosial; menarik diri
b. Gangguan konsep diri;
harga diri rendah
c. Resiko perubahan
sensori persepsi; halusinasi dengar
7. Pohon Masalah
Resiko perubahan
sensori persepsi; halusinasi dengar
↑
Kerusakan interaksi
sosial; menarik diri
↑
Gangguan konsep
diri; harga diri rendah
8. Diagnosa
Keperawatan
a. Resiko perubahan
sensori persepsi; halusinasi dengar berhubungan dengan menarik diri
b. Kerusakan interaksi
sosial; menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
9. Rencana tindakan
keperawatan
a. Diagnosa :
b. Tujuan Umum :
c. Tujuan Khusus :
Ø
Membina hubungan saling percaya :
Ø
Menyebutkan penyebab menarik diri.
Ø
Menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain.
Ø
Melakukan hubungan sosial secara bertahap.
Ø
Mengungkapkan perasaan setelah berhubungan dengan orang lain.
Ø
Memberdayakan sistem pendukung.
Ø
Menggunakan obat dengan benar dan tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar