Kamis, 01 Desember 2011

Askep pada Klien Dengan Gangguan Hubungan Sosial

Rangkuman Tentang Askep pada Klien Dengan Gangguan Hubungan Sosial
(from Dosen Dwi Midji Hastanti)

1.  Pendahuluan
Pemutusan proses hubungan terkait erat dengan ketidakpuasan individu terhadap proses hubungan yang disebabkan oleh kurangnya peran serta, respon lingkungan yang negatif. Kondisi ini dapat mengembangkan rasa tidak percaya diri dan keinginan untuk menghindari dari orang lain (tidak percaya pada orang lain).

2.  Perkembangan Hubungan Sosial
a.  Bayi.
Kegagalan pemenuhan kebutuhan bayi melalui ketergantungan pada orang lain akan mengakibatkan rasa tidak percaya pada diri sendiri dan orang lain serta menarik diri.
b.  Prasekolah
Kegagalan anak dalam berhubungan dengan lingkungan disertai respon keluarga yang negatif akan mengakibatkan anak menjadi tidak mampu mengontrol diri dari lingkungan, kurang percaya diri, pesimis, takur perilakunya salah.

c.   Anak Sekolah
Kegagalan dalam membina hubungan dengan teman di sekolah, kurangnya dukungan guru dan pembatasan serta dukungan yang tidak konsisten dari orang tua mengakibatkan anak frustasi terhadap kemampuannya, putus asa, merasa tidak mampu dan menarik diri dari lingkungan.
d.  Remaja
Kegagalan membina hubungan dengan teman dan kurangnya dukungan orang tua akan mengakibatkan keraguan akan identitas, ketidakmampuan mengidentifikaasi karir dan rasa percaya diri kurang.

e.  Dewasa Muda
Kegagalan individu dalam melanjutkan sekolah, pekerjaan, perkawinan akan mengakibatkan individu menghindari hubungan intim, menjauhi orang lain, putus asa akan karir.


f.   Dewasa Tengah
Kegagalan pisah tempat tinggal dengan orang tua, membina hubungan yang baru dan mendapatkan dukungan dari orang dewasa lain akan mengakibatkan perhatian hanya tertuju pada diri sendiri, produktifitas dan kreatifitas berkurang, perhatian pada orang lain berkurang.

g.  Dewasa Lanjut
Kegagalan-kegagalan yang terjadi sepanjang daur kehidupan dapat mengakibatkan perilaku menarik diri.

3.  Faktor Predisposisi
a.  Perkembangan
b.  Biologik
c.   Sosiokultural
4.  Factor Prespitasi
a.  Sosiokultural
b.  Psikologik   
5.  Tanda dan Gejala
a.    Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul
b.    Menghindar dari orang lain (menyendiri).
c.    Komunikasi kurang.
d.    Tidak ada kontak mata.
e.    Berdiam diri di kamar/tempat terpisah.
f.    Menolak berhubungan dengan orang lain.
g.    Tidak melakukan kegiatan sehari-hari.
h.    Posisi janin pada saat tidur.

6.  Masalah Keperawatan
a.    Kerusakan interaksi sosial; menarik diri
b.    Gangguan konsep diri; harga diri rendah
c.    Resiko perubahan sensori persepsi; halusinasi dengar

7.  Pohon Masalah
Resiko perubahan sensori persepsi; halusinasi dengar
Kerusakan interaksi sosial; menarik diri
Gangguan konsep diri; harga diri rendah

8.  Diagnosa Keperawatan
a.    Resiko perubahan sensori persepsi; halusinasi dengar berhubungan dengan menarik diri
b.    Kerusakan interaksi sosial; menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah

9.  Rencana tindakan keperawatan
a.    Diagnosa :
b.    Tujuan Umum :
c.    Tujuan Khusus :
Ø  Membina hubungan saling percaya :
Ø  Menyebutkan penyebab menarik diri.
Ø  Menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain.
Ø  Melakukan hubungan sosial secara bertahap.
Ø  Mengungkapkan perasaan setelah berhubungan dengan orang lain.
Ø  Memberdayakan sistem pendukung.
Ø  Menggunakan obat dengan benar dan tepat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar